Dalam rangka Advokasi kebijakan dan pembentukan regulasi tunjangan khusus perawat daerah terpencil sebagai bentuk peningkatan kesejahteraan perawat di kecamatan Seko Kabupaten Luwu utara, Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Seko, Jum'at 25 Oktober 2024.
Dalam kegiatan tersebut Ketua DPD PPNI Luwu utara Midarwati, S. Kep.,Ns mengungkapkan, Para perawat didaerah terpencil memang membutuhkan perhatian lebih, dimana berbagai tantangan dan hambatan dalam bertugas di daerah terpencil mereka lalui seperti keterbatasan akses, transportasi, infrastruktur, kekurangan SDM serta sarana dan prasarana namun tetap berusaha bekerja profesional.
Dalam kesempatannya beliau juga mengucapkan terima kasih banyak atas atensi Pemerintah Daerah kepada tenaga kesehatan di daerah terpencil selama ini.
Sebagai ketua organisasi profesi perawat beliau mengusulkan beberapa hal, diantaranya :
1. Pengangkatan ASN/P3K sebaiknya memperhitungkan masa pengabdian tanpa melalui tes lagi.
2. Tunjangan perawat sebaiknya tidak disama ratakan tetapi dibedakan berdasarkan tingkat pendidikan & beban kerja
3. Ada reward tersendiri bagi perawat yg telah lama mengabdi di daerah terpencil misalnya peningkatan kompetensi melalui beasiswa dr kementerian kesehatan
"Lanjutnya Ketu DPD PPNI Luwu utara Midarwati, berharap dengan adanya kegiatan ini, fakultas hukum universitas Indonesia bisa menjadi perpanjangan tangan atas aspirasi perawat di Kabupaten Luwu Utara ke kementerian kesehatan dan komisi 9 DPR RI, sehingga ada peningkatan kesejahteraan dimasa yang akan datang,"terang Ketua DPD PPNI Luwu Utara.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Kepala dinas kesehatan, Imran Ismail, camat seko, Akbal Ail, kepala UPT Puskesmas Seko, Kepala UPT Puskesmas Seko Barat
Penyelenggara : Fakultas Hukum Universitas Indonesia bekerjasama dgn DPD PPNI Luwu utara
Peserta Perawat yang bertugas di Kecamatan Seko. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar