Wakapolda Sulsel Brigjen Pol CH Patoppoi ingatkan Kapolres Jajaran tingkatkan kewaspadaan jelang pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 mendatang. Hal itu disampaikan dihadapan seluruh Kapolres, Kabag Ops, Kasat Reskrim dan Kasat Intelkam jajaran Polda Sulawesi Selatan pada Gelar Operasional Triwulan II tahun 2023 di Aula Mappaoda Mapolda Sulsel, Selasa (26/7).
Penyampaian Wakapolda Sulsel itu didasari pada riwayat konflik yang dipaparkan DirIntelkam Polda Sulsel terkait aksi penikaman pada pilwalkot makassar tahun 2020 dan Pilkada Luwu Utara Tahun 2020.
Menyikapi potensi konflik yang mungkin terjadi pada pemilu dan Pilkada tahun 2024, dirinya meminta seluruh kapolres jajaran untuk proaktif melakukan koordinasi bersama penyelenggara pemilu, memperkuat fungsi intelegen dalam mengantisipasi potensi konflik yang terjadi, memantapkan Peran Bhabinkamtibmas dan Polisi RW.
"Hari ini yang kita bahas bukan hanya tingkat keberhasilan kita dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai anggota polri, tapi juga memastikan kesiapan kita dalam menghadapi pemilu, pileg dan pilkada tahun 2024. Ada beberapa hal yang saya tekankan tapi sebelumnya saya juga ingin mengapresiasi para kapolres dan jajaran yang telah berhasil melakukan pengungkapan kasus." Ungkap Wakapolda saat memimpin GO
Sementra itu, Kapolres Luwu Utara, AKBP Galih Indragiri menyebutkan jika saat ini sudah dilakukan pemetaan oleh fungsi terkait untuk mengantisipasi potensi potensi terjadinya guantibmas yang mungkin terjadi saat Pemilu mendatang.
"Pada dasarnya apa yang telah menjadi arahan Kapolda dan Wakapolda sulsel akan ditindak lanjuti dengan melakukan persiapan yang matang, serta koordinasi yang baik dengan stake holder. Tentu kami juga membutuhkan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama wujudkan situasi Kamtibmas di kabupaten Luwu Utara." Ujarnya
Berdasarkan data dari Bawaslu RI disebutkan sulawesi selatan masuk sebagai daerah penyelenggara pilkada dengan tingkat kerawanan rendah meski demikian polda sulsel dan jajaran tetap waspda untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi sesuai arahan Kapolri jika
Polri harus menjadi garda terddepan dalam polarisasi Penyelenggaraan Pemilu.
Sementara itu, dalam paparan Karo Ops Polda sulawesi selatan, tercatat penyelesaian kasus pada triwulan II tahun 2023 mencapai 74,65 persen atau sebesar 5220 kasus dari total 6.983 laporan yang masuk.
Polres Luwu Utara sendiri telah menyelesaikan 162 kasus dari 221 laporan di triwulan II dengan persentase mencapai 77,83 persen.
(HumasPolresLutra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar